Makin Sadar Identitas Pribadi: Makin Sedikit Perempuan Gunakan Nama Suami di Belakang Nama Mereka

Uli Febriarni
Sabtu 09 September 2023, 17:15 WIB
ilustrasi status panggilan usai menikah (Sumber : freepik)

ilustrasi status panggilan usai menikah (Sumber : freepik)

Kalau kita perhatikan, sejumlah teman perempuan mungkin mulai menambahkan nama pasangan di belakang nama mereka setelah resmi menikah.

Sebut saja misalnya memiliki teman bernama Adelina Harmala, lalu menikah dengan Raja Paser. Maka pasca berstatus istri, Adelina mungkin kerap menggunakan "nama baru" Adelina Harmala Paser. Dalam situasi lain, ia memperkenalkan dirinya sebagai Nyonya Paser atau Mrs.Paser, dalam interaksi sosial atau biografi media sosialnya.

Kebiasaan itu, bisa dikatakan meniru kebiasaan perempuan menikah dalam tradisi Amerika. Tetapi sebetulnya, bagaimana situasi terkini tradisi 'penggunaan nama suami' di negara itu? Mari kita bersama menyimak laporan riset dari Pew Research Center berikut ini.

Lembaga riset itu mengungkap, hampir empat dari lima perempuan yang menikah dengan laki-laki masih mematuhi tradisi dan menggunakan nama suami mereka.

Baca Juga: Baru Jatuh Cinta dengan Kisah Harry Potter? Yuk Maraton Filmnya dengan Kronologi Berurutan

Survei Pew Research Center, menanyai perempuan yang menikah dengan laki-laki dan menemukan 79% mengubah nama mereka menjadi nama suami. Dari jumlah perempuan yang tersisa, 14% tetap menggunakan nama belakang mereka setelah menikah, sedangkan 5% lainnya memberi tanda hubung pada nama mereka dengan nama pasangannya.

"Survei tersebut tidak menganalisis preferensi pasangan sesama jenis untuk mengganti nama," ungkap Pew Research Center, dilansir dari laman mereka, Sabtu (9/9/2023). 

Para peneliti Pew juga memperkirakan, di masa depan, jumlah perempuan yang menggunakan nama mereka akan meningkat.

Sebanyak 33% perempuan yang ditanya tentang rencana penamaan setelah menikah, menjawab kalau mereka berencana menggunakan nama belakang pasangan.

Perempuan Muda dan Perempuan Pascasarjana, Tidak Minat Pakai Nama Suami

Selain itu, penelitian mereka juga menemukan, perempuan yang berusia lebih muda dan perempuan bergelar pasca sarjana adalah yang paling mungkin untuk tetap menggunakan nama belakang mereka setelah menikah.

"20 persen perempuan menikah berusia 18 hingga 49 tahun mengatakan, mereka tetap menggunakan nama belakangnya. Berbeda bila dibandingkan dengan 9 persen perempuan berusia 50 tahun ke atas," ungkap Pew Research Center.

Baca Juga: Sejarah Kolaborasi Samsung x Thom Browne dari Masa ke Masa

Baca Juga: Pertamina Terus Lanjutkan Program Pelestarian Pesut Mahakam

Sementara data pada perempuan yang memiliki gelar pendidikan pasca sarjana, sebanyak 26% di antaranya tetap menggunakan nama belakang mereka setelah menikah. Sedangkan data pada perempuan yang memiliki gelar sarjana tentang hal serupa jumlahnya 13%, dan 11% dari mereka yang berpendidikan perguruan tinggi atau kurang.

Penyematan Nama Suami, Dinilai Berkonotasi 'Lelaki Adalah Penguasa'

Seorang profesor kehidupan keluarga di Universitas Bradford, Simon Duncan, menilai tradisi penggantian nama adalah kebiasaan yang sebetulnya 'cukup berbahaya'.

"Ini melanggengkan gagasan bahwa suamilah yang berkuasa, mereproduksi tradisi bahwa laki-laki adalah kepala rumah tangga," kata dia.

Baca Juga: Ke Yogyakarta Ngidam Makan Bubur? Cek 6 Warung Bubur Ini

Untuk mencapai kesetaraan gender, daerah-daerah tertentu melarang perempuan mengadopsi nama suami mereka.

Sejak 1981, undang-undang provinsi di Quebec melarang seorang wanita mengambil nama belakang suaminya setelah menikah. Yunani mengeluarkan undang-undang serupa pada 1983, yang mewajibkan perempuan untuk tetap menggunakan nama gadis mereka setelah menikah. Prancis, Belgia, dan Belanda juga memiliki undang-undang yang mengharuskan nama keluarga tetap sama setelah menikah.

Sebaliknya, beberapa negara, seperti Korea, Malaysia, dan Spanyol, tidak memiliki mandat hukum, namun mengikuti tradisi di mana perempuan cenderung tetap menggunakan nama mereka sendiri setelah menikah.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)