Lawan Cyberbullying dengan Nilai Luhur Pancasila, Lewat Motion Comic 'Sekawan Berpijar'

Uli Febriarni
Kamis 16 Mar 2023, 10:51 WIB
Lawan Cyberbullying dengan Nilai Luhur Pancasila, Lewat Motion Comic 'Sekawan Berpijar'

nilai-nilai Pancasila yang dikenalkan dalam motion comic Sekawan Berpijar (Sumber : ITS)

Cyberbullying atau perundungan siber kian lama menjadi momok di balik gemerlap media sosial saat ini.

Menyikapi hal itu, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas sebuah motion comic bertajuk 'Sekawan Berpijar', guna meningkatkan kesadaran anti-cyberbullying para peselancar internet.

Adalah Zahra Fithriyah Muna, sosok di balik ide cemerlang tersebut. Sekawan Berpijar merupakan keluaran dari studi kasus yang ia lakukan. Studi itu bermula saat Digital Civility Index (DCI) Microsoft menyatakan bahwa, Indonesia berada di peringkat 29 dari 32 negara di dunia, yang memiliki kesopanan dalam menggunakan internet pada 2020.

"Di situ juga dilaporkan bahwa tindakan cyberbullying adalah hal yang marak untuk dilakukan," terangnya, kami kutip dari laman ITS, Kamis (16/3/2023).

Melalui studi kasus yang ia lakukan, didapatkan pula bahwa, mayoritas pengguna internet adalah remaja berusia 15-19 tahun. Oleh karena itu, diperlukan sebuah solusi yang tepat untuk meningkatkan kesadaran para pengguna internet di kalangan tersebut. Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) ini kemudian menjatuhkan pilihan untuk mengedukasi warganet lewat perantara motion comic.

Dalam motion comic garapan gadis asal Surabaya tersebut, diperkenalkan karakter geng Palapa. Geng ini terdiri dari empat orang pelajar, memiliki misi untuk menyelesaikan masalah perundungan siber yang dialami oleh teman sekelas mereka.

Dirancang sedemikian rupa oleh Zahra, geng Palapa itu menyelesaikan misinya dengan berbagai penerapan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila.

Apa saja enam dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dikenalkan oleh Zahra lewat Sekawan Berpijar?

1. Berkebhinekaan Global: sikap ini diterapkan oleh geng Palapa dengan berhimpunnya keempat orang pelajar dari berbagai latar belakang yang berbeda; baik agama, suku, maupun ras.

2. Gotong-royong: dalam menyelesaikan masalah, geng Palapa juga bekerja sama dan berdiskusi untuk mencari jalan keluar. Tindakan tersebut menunjukkan adanya implementasi dimensi ini.

Editor :
Berita Terkini