Techverse.asia - Setelah film Spiderman: No Way Home yang rilis pada 2021 lalu, beberapa film superhero yang diproduksi oleh Marvel tak sukses di pasar global. Namun, film Deadpool and Wolverine yang kini sudah tayang serempak secara global diharapkan bisa menjadi 'pelipur lara' untuk flop-nya film-film Marvel Cinematic Universe (MCU).
Deadpool sendiri awal mulanya memang anti-hero, kemunculan Ryan Reynolds di film X-Men Origins: Wolverine (2009) diproyeksikan menjadi eksperimen guna melawan mutan, termasuk melenyapkan Wolverine (Hugh Jackman). Di sinilah pertemuan awal antara Deadpool dan Wolverine.
Tapi di film baru ini menggunakan 'alternatif' universe lain, jadi bukan lanjutan dari X-Men Origins: Wolverine. Tentunya audiens masih akan melihat persona Reynolds yang konyol dan tak pernah serius, seperti di dua film Deadpool sebelumnya.
Juga bukan Deadpool namanya kalau enggak ada lelucon yang dibungkus dalam sebuah satir. Tim scriptwriter Reynolds, Paul Wernick, dan Rhett Reese banyak memasukkan lelucon kasar, dewasa, hingga menyindir 20th Century Fox dan Disney.
Baca Juga: Marvel Targetkan Film Deadpool and Wolverine Bisa Cuan Rp2,6 Triliun Saat Tayang Perdana di AS
Untuk yang tidak familiar dengan X-men maupun Deadpool, karakter-karakter ini sebelumnya berada di bawah hak cipta 20th Century Fox, tapi pada 2019, Disney resmi mengakusisinya, sehingga mereka bisa dimasukkan ke dalam MCU.
Rasanya ini adalah keputusan yang buruk bagi 20th Century Fox karena Deadpool and Wolverine akan banyak ditonton orang di seluruh dunia.
Deadpool and Wolverine berpusat pada Reynolds yang sudah pensiun menjadi anti-hero dan ia menjalani kehidupannya sebagai seorang sales mobil bekas. Tapi kehidupannya itu mendapat plot twist saat dia diculik oleh Time Variance Authority (TVA) yang memantau Garis Waktu Sakral.
Bos TVA yaitu Paradox (Matthew Macfayden) yang membawa Reynold ke universe-nya menyatakan bahwa jagat yang ditinggali oleh Wade Wilson - nama Deadpool di film - akan hancur bila dia tidak menemukan Jangkar alias sosok yang dianggap penting: Wolverine (Hugh Jackman).

Agar tak kehilangan sembilan orang yang dicintai Wade, maka dia berinisiatif mengapa tak 'menculik' Wolverine dari jagat lain, persoalan pun selesai. Deadpool akhirnya menjelajahi beberapa jagat dengan menemui Logan satu ke Logan yang lainnya.
Baca Juga: Penjelasan Wolverine Muncul di Deadpool 3: Begini Kisah Perseteruan Mereka di Dalam Komik
Nah, Logan yang ditemuinya adalah sosok Wolverine yang pecandu alkohol, pemarah, dan dianggap sebagai pecundang di jagatnya. Setelah itu, Wolverine dibawa menemui Paradox, bukannya masalah selesai, tapi Paradox justru membuang mereka berdua ke The Void atau Tempat Pembuangan dan bertemu dengan karakter antagonis Cassandra Nova (Emma Corin).
Di sinilah sang sutradara Shawn Lavy mempertontonkan bentuk hubungan love and hate antara Wolverine dan Deadpool.
Kebencian mereka satu sama lain digambarkan lewat aksi berantem di mana Wolverine menggunakan cakar adamantiumnya, sedangkan Deadpool menebas Wolverine berkali-kali. Sedangkan, bentuk cinta keduanya adalah saling membutuhkan agar bisa mengalahkan Cassandra.
Shawn Levy membangun pace Deadpool and Wolverine dengan sangat pas, tidak terlalu cepat dan juga tidak lambat. Menurut penulis, puncak pace film ini saat Wolverine dan Deadpool berada di The Void. Alasannya, penonton sukses dibuat terkejut dengan munculnya karakter-karakter cameo yang ada di jagat X-men.
Baca Juga: Fantastic Four Tayang 25 Juli 2025, Ini Daftar Pemeran Karakternya

Sebenarnya dalam trailer terakhir yang dirilis oleh Marvel juga sudah memberikan bocoran munculnya cameo X-23. Ini diperankan oleh Dafne Keen yang sebelumnya beradu akting dengan Hugh di Logan (2017).
Namun, menurutku, kejutan besarnya adalah kehadiran karakter terkenal seperti Johnny Storm (manusia obor anggota Fantastic Four), Gambit, hingga Blade. Blade sejatinya akan memiliki filmnya sendiri namun sejauh ini Marvel masih menunda produksinya.
Sejak kecil saya memang lebih tertarik dengan superhero yang ada di jagat X-men ketimbang Spiderman, Captain Amerika, maupun Iron Man, sehingga munculnya Si Manusia Obor dan Gambit tersebut memberikan kegembiraan tersendiri sekaligus perasaan nostalgia. Ini juga menjadi indikasi bahwa akan muncul pahlawan-pahlawan super dari jagar X-Men hijrah ke MCU.
Tak ketinggalan, Fantastic Four yang akan tayang pada Juli tahun depan juga akan meramaikannya.
Di sisi lain, kekurangan Deadpool and Wolverine adalah tidak tercapainya klimaks pertarungan Wolverine serta Deadpool melawan Cassandra Nova. Tidak lupa, penggunaan lagu-lagu latar belakang yang pernah hits pada tahun 2000-an membuat Deadpool and Wolverine membawa penonton flashback, sebut saja lagu dari N Sync, Green Day, Avril Lavigne, hingga Goo Goo Dolls.
Baca Juga: Marvel Studios Terpaksa Tunda Produksi Film Blade, Ini Penyebabnya