Techverse.asia – Sekuel ke-7 film Mission Impossible, Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One sudah tayang secara global. Film dengan bintang utama Tom Cruise yang masih konsisten menjadi agen rahasia bernama Ethan Hunt.
Dalam seri ketujuh ini, untuk pertama kalinya Mission Impossible terbagi menjadi dua bagian. Lalu apakah film ini worth to watch? simak ulasan kami berikut ini.
Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One dibuka dengan prolog mengenai sistem kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang dijuluki sebagai The Entity, senjata untuk mendominasi dunia.
Untuk itu, Ethan beserta krunya berupaya menghentikan dan mengendalikan sistem AI tersebut. Agar senjata itu tidak memicu perang dan mengancam umat manusia, dia harus menemukan dua buah kunci yang saling terkait.
Baca Juga: Misteri Plot Film Mission Impossible - Dead Reckoning Part One, Begini Penjelasan Teasernya
Namun, di sini Ethan sudah tidak lagi menjadi anggota Impossible Mission Force (IMF) dan telah menjadi pembelot sehingga diburu oleh agennya sendiri. Hal ini menyulitkan untuk menemukan dua buah kunci tersebut karena tak didukung peralatan canggih IMF.
Tapi dengan bantuan dari Benji Dunn (Simon Pegg), Ilsa Faust (Rebbeca Ferguson), dan Luther Stickell (Ving Rhimes), Ethan percaya bisa mendapatkannya. Plus, pemain baru yakni Hayley Atwell sebagai Grace.
Tanpa mengungkap lebih dalam sepak terjang Grace di Mission Impossible – Dead Reckoning Part One, chemistry kelima artis tersebut terasa utuh. Hayley patut mendapat kredit lebih karena aktingnya yang luar biasa di film ini, sehingga memberikan porsi yang seimbang antara perannya dengan Ethan Hunt dalam misi yang dilakoni.
Selain itu, kemunculan kembali Esai Morales sebagai Gabriel yang merupakan tokoh antagonis memunculkan kembali nostalgia rivalitas antara Ethan dengan Gabriel. Gabriel juga memiliki anak buah yang bernama Paris yang diperankan oleh Pom Klementieff.
Baca Juga: Berdiri di Atas Pesawat, Cara Tom Cruise Promosikan Film Mission Impossible Dead Reckoning Part One
Sebagaimana diketahui, Klementieff punya image yang kuat sebagai Mantis dalam film-film Marvel Cinematic Universe (MCU), tapi karakternya tidak terlalu banyak diekspolrasi di Dead Reckoning Part One ini.
Kolaborasi antara sang sutradara Christopher McQuarrie dengan penulis naskahnya seperti Erik Jendersen dan Bruce Geller dapat dieksekusi dengan sangat baik sehingga penyampaian ceritanya terlihat rapi dan menyenangkan untuk ditonton.
Hasilnya, penonton menyaksikan banyak adegan kejar-kejaran sepanjang film diputar dengan mengambil banyak lokasi syuting meliputi padang gurun pasir, pegunungan, lanskap kota, dan dataran hijau Eropa yang mencengangkan.
Tak hanya itu, teknik pengambilan gambar secara close-up saat adegan berkelahi memberikan tampilan yang menarik. Penonton pun akan dimanjakan dengan sinematografi kelas dunia.
Baca Juga: Christopher Nolan Tidak Gunakan CGI Sama Sekali untuk Film Oppenheimer
Seperti film Mission Impossible sebelum-sebelumnya, Dead Reckoning Part One tentunya menampilkan adegan aksi nyata yang dilakoni oleh Tom Cruise.
Apalagi dalam trailernya yang sudah dirilis pada bulan lalu, Tom Cruise tampak mengendarai sepeda motocross dan terjun ke jurang yang sangat curam dan adegan ini dilakukan tanpa stuntman. Ini menjadi bumbu tambahan yang semakin melengkapi narasi pencitraannya.
Meskipun plot, pace, dan adegannya seru, yang menjadi catatan tersendiri adalah penggunaan efek visual (VFX) yang terlihat kurang rapi ketika transisi antar adegan. Tetapi itu sama sekali tidak mengurangi keseruan jalan cerita yang disuguhkan yang membangkitkan adrenaline rush penonton.
Film ini akan berlanjut ke Part 2, tapi berkat kejelian McQuarrie dalam mengartikulasikan sebab-akibat kaitannya dengan konflik di film ini tidak membuatnya terasa absurd dan akhir ceritanya tidak terasa menggantung. Premis AI yang jadi fokus permasalahan di film Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One juga tidak terasa basi.
Sebab, sudah banyak film box office yang membahas tentang sistem AI yang coba menguasai kehidupan, tapi tidak pernah diungkap secara jelas. Namun, para sineas yang mengerjakan film ini - untuk sementara - memberikan pandangan yang gamblang mengenai The Entity sebagai AI-nya.
Baca Juga: Review John Wick Chapter 4: Sulitnya Menumbangkan Si Baba Yaga

















