Motor Listrik Mulai Banyak Dipakai di Asia Tenggara: Indonesia Bisa Kembangkan Industri Baterai

Rahmat Jiwandono
Kamis 29 Februari 2024, 20:45 WIB
Ilustrasi motor listrik Honda EM1 e:.

Ilustrasi motor listrik Honda EM1 e:.

Techverse.asia - Kendaraan elektrik (EV) kini siap untuk mengubah mobilitas di seluruh dunia, sebuah revolusi yang kurang dikenal sedang terjadi di Asia Tenggara - kebangkitan kendaraan roda dua listrik atau motor listrik.

Di wilayah yang dipenuhi sepeda motor dan skuter, alternatif yang senyap dan bebas emisi ini menawarkan solusi yang paling menjanjikan bagi negara-negara Asia Tenggara dalam memerangi perubahan iklim dan melompat menuju masa depan yang berkelanjutan.

Permintaan kendaraan elektrik di Asia Tenggara

Kawasan Asia Tenggara menampung empat pasar sepeda motor terbesar dunia yakni Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Secara keseluruhan, negara-negara di Asia Tenggara memiliki lebih dari 200 juta sepeda motor, setara dengan jumlah di India, pasar sepeda motor terbesar di dunia.

Dengan mengambil perkiraan konservatif mengenai siklus hidup produk selama 15 tahun untuk sepeda motor bermesin pembakaran internal (ICE) dan harga rata-rata sebesar US$1.500 per sepeda motor, konsumen bisa mendapatkan pasar pengganti yang sangat besar sebesar US$15 miliar yang berpotensi dapat ditargetkan oleh perusahaan kendaraan listrik roda dua.

Baca Juga: Museum Honda Collection Hall di Mobility Resort Motegi Kembali Dibuka, Sudah Direnovasi

Penjualan motor listrik saat ini berkisar sekitar satu persen dari penjualan kendaraan roda dua baru di Indonesia, dan angka serupa terjadi di Thailand dan Vietnam.

Namun proyeksi menunjukkan pertumbuhan pesat yang melebihi 50 persen tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) di tahun-tahun mendatang, didorong oleh insentif pemerintah, perbaikan infrastruktur, dan perubahan preferensi konsumen.

Misalnya, pemerintah di negara-negara pasar utama seperti Indonesia, Thailand, Filipina, dan Malaysia menawarkan insentif atau subsidi bagi pembeli untuk membeli kendaraan listrik roda dua, sehingga menurunkan hambatan masuk bagi pengguna awal.

Namun, pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan memerlukan penurunan harga kendaraan sepeda motor listrik melalui skala ekonomi dan lebih banyak inovasi, serta pengembangan infrastruktur pendukung yang kuat yang mencakup pengisian daya, distribusi, dan layanan.

Baca Juga: Volta Cyrus Meluncur di IIMS 2024, Tawarkan Daya Jelajah Ratusan Kilometer

Masa depan industri kendaraan elektrik roda dua

Pada tahun ini, kendaraan roda dua yang bertenaga listrik dipandang sebagai alternatif baru dibandingkan sepeda motor bermesin pembakaran tradisional di Asia Tenggara.

Perjalanan bebas emisi ini tidak hanya menawarkan transportasi yang lebih tenang, tapi juga menghadirkan potensi ekonomi yang sangat besar bagi negara-negara Asia Tenggara yang memiliki industri manufaktur sepeda motor ICE dalam negeri yang kuat.

Misalnya, Indonesia akan memperoleh manfaat dari pengembangan industri baterai, sejalan dengan tujuan pembangunan nasional yang berfokus pada pengembangan rantai nilai manufaktur baterai atau mineral dan otomotif. Itu dimulai dengan manufaktur baterai kendaraan roda dua dapat memposisikan Indonesia sebagai pemain kunci di pasar kendaraan listrik yang sedang berkembang.

Baca Juga: Mobil Hidrogen Hyundai Nexo Punya 3 Tangki, Akankah Mengaspal di Indonesia?

Kendaraan roda dua listrik lebih murah untuk dirancang dan diproduksi, dengan persyaratan beban jaringan yang lebih rendah untuk pengisian daya dibandingkan dengan kendaraan roda empat.

Faktor keterjangkauan ini tidak hanya mendorong adopsi oleh pelanggan tetapi juga berfungsi sebagai katalis bagi pengembangan kemampuan manufaktur dalam negeri di kawasan Asia Tenggara.

Motor listrik akan bertindak sebagai titik awal bagi industri di Asia Tenggara untuk membangun pengalaman, skala, dan ekosistem rantai pasokan untuk elektrifikasi transportasi darat lainnya di masa depan.

Baca Juga: Honda Stylo 160 Sukses Terjual Ratusan Unit Selama IIMS 2024

Juga terlihat tren jangka panjang di mana produsen lokal juga pada akhirnya akan beralih ke produksi kendaraan listrik pribadi dan komersial serta mengatasi sebagian besar emisi transportasi darat.

Dari sisi konsumen, kendaraan roda dua EV juga lebih irit dari segi total biaya kepemilikan (TCO). Meskipun harga awal kendaraan roda dua EV saat ini lebih tinggi dibandingkan kendaraan ICE, biaya operasional kendaraan roda dua EV lebih murah. Pertama, penghematan berasal dari biaya energi.

Untuk menempuh jarak 100 kilometer (km), sepeda motor ICE biasanya membutuhkan bensin senilai sekitar Rp20 ribuan, sedangkan motor listrik hanya membutuhkan seperenam biaya listrik.

Selain itu, sepeda motor listrik cuma memerlukan biaya perawatan tahunan yang lebih rendah karena tidak perlu mengganti oli. Biaya perawatan tahunan kendaraan roda dua elektrik diperkirakan setengah dari biaya perawatan sepeda motor ICE.

Baca Juga: 5 Hal yang Membuat Suzuki Jimny 5-door Dicari Banyak Konsumen di Indonesia

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno18 Desember 2025, 20:23 WIB

Roblox Replay 2025: Laporan Tentang Tren Pencarian dan Gaya dalam Pengalaman Digital

Tahun ini pengguna di seluruh dunia menghabiskan 88,7 miliar jam di platform tersebut.
2025 Roblox Replay. (Sumber: Roblox)
Lifestyle18 Desember 2025, 19:23 WIB

Carhartt WIP x Salomon X-ALP: Alas Kaki Khusus untuk Hiking

Sepatu tersedia dalam satu warna saja dan sudah meluncur global.
Carhartt Work In Progress (WIP) x Salomon perkenalkan sepatu kolaborasinya, X-ALP. (Sumber: Carhartt WIP)
Hobby18 Desember 2025, 17:54 WIB

Disclosure Day: Film Baru Steven Spielberg, Tayang 12 Juni 2026

Cuplikan pertama film baru misterius karya sutradara legendaris ini.
Poster film Disclosure Day. (Sumber: null)
Techno18 Desember 2025, 17:20 WIB

Warner Bros Discovery Tolak Tawaran Pembelian dari Paramount, Ada Apa?

Dewan direksi WBD tetap berkomitmen pada kesepakatan dengan Netflix.
Warner Bros Discovery diantara penawaran pembelian Netflix atau Paramount. (Sumber: istimewa)
Techno18 Desember 2025, 16:33 WIB

Komdigi Ingin Terapkan Kartu SIM Ponsel Berbasis Biometrik Pengenalan Wajah

Kebijakan akan mulai berlaku pada 1 Januari 2026.
Ilustrasi kartu sim untuk ponsel. (Sumber: istimewa)
Lifestyle18 Desember 2025, 15:04 WIB

Crunchyroll Arc 2025 Kembali Hadir, Ada 7 Persona Bagi Perjalanan Setiap Penggemar

Arc 2025 kembali diadakan untuk merayakan fandom, ikatan erat, dan kebangkitan anime di seluruh dunia.
Crunchyroll Arc 2025.
Startup18 Desember 2025, 13:58 WIB

Superbank Melantai di Bursa Efek Indonesia, Kumpulkan Dana Rp2,79 Triliun

Dana tersebut akan dialokasikan buat ekspansi bisnis dan penguatan kapabilitas perusahaan.
Superbank melantai Bursa Efek Indonesia (BEI). (Sumber: Superbank)
Techno18 Desember 2025, 13:24 WIB

Sharp Aquos R10 dan Sense 10 Resmi Dipasarkan di Indonesia, Segini Harganya

Sharp Perluas Lini Smartphone Premium Lewat AQUOS Sense 10 dan AQUOS R10.
Sharp memperkenalkan smartphone Aquos R10 dan Sense 10. (Sumber: Sharp Indonesia)
Travel18 Desember 2025, 11:52 WIB

Patung Lilin Jung Hae In Resmi Hadir di Madame Tussauds Hong Kong

Kalau kamu lagi berkunjung ke sini, enggak ada salahnya untuk mampir melihat aktor K-pop idolamu.
Aktor Jung Hae In (kiri) berfoto dengan figur patung lilin yang menyerupai dirinya di Madame Tussauds Hong Kong.
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)