Mau Mudik Tapi Dihantui Mabuk Perjalanan? Cegah dengan 6 Cara Ini

Uli Febriarni
Jumat 31 Maret 2023, 23:36 WIB
ilustrasi mabuk perjalanan (Sumber : AdobeStock)

ilustrasi mabuk perjalanan (Sumber : AdobeStock)

Lebaran Idulfitri tak terasa akan datang sebentar lagi, banyak dari kita memilih aktivitas mudik untuk berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara.

Namun, di antara kita tentu ada yang sudah khawatir, apakah perjalanan akan berjalan lancar dan menyenangkan atau akan diganggu dengan mabuk perjalanan.

Mabuk perjalanan bisa dialami oleh semua orang, baik anak-anak, orang dewasa, ibu hamil, maupun lansia.

Beberapa gejala yang mungkin kamu alami saat mabuk perjalanan antara lain pusing kepala, keringat dingin, mual dan muntah, sakit perut, hingga sulit untuk menjaga keseimbangan tubuh. Tips mudik kali ini akan mengulas tentang penyebab mabuk dan bagaimana mencegahnya.

Penyebab Mabuk Perjalanan

  • Respon otak terhadap aktivitas tubuh di tengah perjalanan

Mengutip Alodokter, mabuk perjalanan menjadi respon atas apa yang terjadi pada otak kita. Jadi, untuk diketahui, pusat pengatur keseimbangan dan posisi tubuh kita berada di telinga bagian dalam dan di otak, tepatnya otak kecil.

Nah, ketika tubuh bergerak atau berada di posisi tertentu, misalnya berjalan, duduk, berbaring, berdiri, atau berputar, sistem saraf tubuh akan bekerja dan mengirim sinyal ke otak dan telinga bagian dalam.

Sementara itu pada saat sedang bepergian, sistem pengaturan posisi dan keseimbangan tubuh juga tetap bekerja. Sebagian orang mungkin ada yang lebih sensitif, dan tidak mampu mengolah seluruh sinyal saraf yang diterima tersebut dengan baik. Sehingga mereka akan merasa lebih mudah mual, pusing, atau tidak enak badan ketika bepergian. Inilah yang membuat seseorang bisa mengalami mabuk perjalanan.

  • Kurang tidur

Rasa pusing dan mual juga dapat disebabkan oleh kurang tidur di malam hari. Meski tidur selama perjalanan memang bisa membantu menghindari mabuk, tapi sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan.

Artinya, terlalu banyak tidur di perjalanan malah dapat membuat kamu lebih pusing dan lemas.

Maka dari itu, penting untuk menyiapkan tubuh sebaik mungkin sebelum menempuh perjalanan panjang. Jangan begadang.

  • Membaca buku atau bermain gawai di dalam kendaraan yang sedang melaju,
  • Mengalami migrain,
  • Memiliki riwayat mabuk perjalanan atau vertigo,
  • Mengalami perubahan hormonal, misalnya karena penggunaan pil KB, menstruasi, atau kehamilan,
  • Memiliki gangguan pada telinga bagian dalam,

Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan

Selain mencegah mabuk perjalanan dengan cukup tidur dan tidak membaca buku atau memainkan smartphone saat perjalanan, ada banyak cara yang bisa kamu coba untuk mencegah dirimu mengalami mabuk perjalanan. Mungkin di bawah ini salah satunya:

1.Atur posisi duduk

Mabuk perjalanan bisa lebih parah atau mudah kambuh ketika kamu duduk menghadap ke belakang atau samping. Oleh karena itu, cobalah ubah posisi duduk.

Cari posisi duduk paling nyaman di dalam kendaraan. Contohnya seperti duduk di bagian sayap dan jendela dalam pesawat, hindari menghadap belakang saat berada dalam kapal, kereta api, atau bus. Duduk di menghadap ke depan saat berkendara dengan mobil. 

2.Hindari makan terlalu kenyang sebelum bepergian

Mengisi perut sebelum melakukan perjalanan memang sangat perlu, namun jangan sampai berlebihan. Guncangan dari kendaraan bisa menyebabkan mual, pusing bahkan muntah.

 

ilustrasi mabuk perjalananilustrasi mabuk perjalanan (Sumber: Adobe Stock)


3.Sediakan aroma terapi

Aromaterapi, minyak angin, minyak kayu putih juga bisa membantu mengurangi rasa mual dan tidak nyaman karena mabuk perjalanan. Aroma tersebut bisa didapatkan dari minyak esensial tertentu, seperti minyak kayu putih, lavender, lemon, atau rempah-rempah, termasuk adas dan kapulaga.

4.Konsumsi makanan ringan atau permen 

Mengonsumsi makanan ringan seperti snack dan buah-buahan bisa membantu mencegah mabuk perjalanan. Demikian juga dengan mengonsumsi permen jahe atau permen mint. 

Bila kamu berkesempatan membawa air panas menggunakan termos, bawa seduhan air jahe yang membantu menghangatkan perut dan kerongkongan.

5. Keluar dari kendaraan dan melakukan gerakan kecil

Saat mengendarai kendaraan jalur darat dan mendapat kesempatan untuk berhenti di rest area, keluarlah dari kendaraan agar tubuhmu mendapat udara luar ruang. Gerakan tubuhmu dengan beberapa gerakan yang merata dari mulai area kepala, badan tengah hingga kaki.

Tetap sedikit gerakkan tubuh, bila kamu menggunakan moda kereta api atau pesawat terbang. Namun, khusus untukmu tamu maskapai, tetap perhatikan informasi dari crew ya; kapan kamu bisa mana bergerak di dalam pesawat dan kapan masih harus duduk tenang dengan sabuk pengaman terpasang kencang.

6.Minum obat anti mabuk perjalanan

Halodoc menyarankan kita mengonsumsi obat anti mabuk, bila memang tak ada cara lain untuk mencegahnya. Konsumsi obat ini sesuai dosis dari dokter atau yang tertera pada kemasan. Minum sebelum perjalanan, tetapi tak ada salahnya kamu tetap mengonsumsinya bila terlanjur mengalami gejala mabuk perjalanan.

Obat mencegah mabuk perjalanan yang biasanya diresepkan dokter mengandung domperidone, metoclopramide, atau ondansetron.

Namun, perlu diingat bahwa sebagian obat mencegah mabuk perjalanan memiliki efek samping yang menyebabkan rasa kantuk. Maka, hindari mengonsumsi obat anti mabuk kalau kamulah yang menjadi pengendaranya ya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Startup28 Maret 2024, 15:55 WIB

Qoala Dapat Pendanaan Rp746 Miliar dari PayPal Ventures, Startup Asuransi Pribadi

PayPal mendukung startup asuransi Indonesia Qoala dengan pendanaan puluhan juta dolar AS.
PayPal.
Techno28 Maret 2024, 15:40 WIB

Segera Hadir di Kota Surabaya, Realme Experience Store 3.5 Pertama di Indonesia

Realme Experience Store 3.5 akan mengusung konsep toko yang modern.
Realme Experience Store 3.5 akan buka di Kota Surabaya. (Sumber: Realme)
Techno28 Maret 2024, 15:40 WIB

Earbud Berbentuk Coklat Jamur dari Meiji, Habis Terjual dalam 10 Menit

Earbud Berbentuk Coklat Jamur dari Meiji, Habis Terjual dalam 10 Menit
earphone nirkabel berbentuk seperti coklat jamur Kinoko no Yama, yang dirilis oleh Meiji Holdings di Jepang (Sumber: Meiji America)
Lifestyle28 Maret 2024, 15:19 WIB

Steven Spielberg Puji Dune: Part Two: Film Fiksi Ilmiah yang Brilian

Menurut sutradara film Bridge of Spies ini film arahan Dennis Villenueve sangat bagus.
Steven Spielberg. (Sumber: Getty Images)
Techno28 Maret 2024, 14:55 WIB

Chatbot Grok akan Segera Diaktifkan untuk Pengguna X Premium

Semua pelanggan Premium di platform X akan mendapatkan akses ke chatbot AI Grok mulai minggu ini
Chatbot Grok akan segera tersedia untuk pengguna X Premium. (Sumber: xai)
Lifestyle28 Maret 2024, 14:34 WIB

Warner Bros Perpanjang Kontrak Timothée Chalamet, Gajinya Naik 2 Digit

Dua film terakhir aktor tersebut diperuntukkan bagi Warners, dan menghasilkan belasan triliun rupiah.
Timothée Chalamet. (Sumber: Getty Images)
Travel28 Maret 2024, 14:12 WIB

Banyak Pengunjung Patah Tulang dan Alami G-force, Salah Satu Roller Coaster Tercepat di Dunia Ditutup

Terlalu Banyak Pengunjung Cedera, Do-Dodonpa yang Merupakan Salah Satu Roller Coaster Tercepat di Dunia Itu Ditutup.
Roller coaster Do-Dodonpa di Fuji-Q Highland, Jepang (Sumber: Yomiuri Shimbun file photo via The Japan News)
Techno28 Maret 2024, 14:07 WIB

ASUS Meluncurkan Router Dual-Band RT-BE88U WiFi 7

Router berperforma tinggi menghadirkan jaringan masa depan dengan WiFi 7 berkecepatan sangat tinggi hingga 7200 Mbps dan gabungan kapasitas kabel sebesar 34 Gbps.
ASUS RT-BE88U Wifi 7 Dual Band Router. (Sumber: ASUS)
Lifestyle28 Maret 2024, 13:39 WIB

Tumi Umumkan Tas Asra Collection, Mun Ka Young Jadi Duta Merek Globalnya

Tumi terus memperkuat posisinya dalam produk wanita dengan koleksi baru yang serbaguna dan bertema kontemporer.
Mun Ka Young jadi global Brand Ambassador (BA) untuk Tumi. (Sumber: Tumi)
Startup28 Maret 2024, 13:25 WIB

7 Tips dari Para CEO Startup D2C untuk Pahami Perilaku Konsumen dan Kuasai Pasar

7 Tips Memahami Perilaku Konsumen dan Kuasai Pasar dari Para CEO Startup D2C
Empat perempuan CEO startup berbagi informasi tentang tips memahami perilaku konsumen (Sumber: East Ventures)