Tadinya Cuma untuk Anak SMA, Kini Samsung Innovation Campus Bisa Diikuti Mahasiswa

purwarupa Smart Toilet untuk Lansia, salah satu karya peserta Samsung Innovation Campus (Sumber: Samsung)

Inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) Samsung Electronics akan kembali menggelar program Samsung Innovation Campus (SIC) di tahun kelima.

Untuk SIC Batch 5 2023/2024, Samsung mengusung tema A Journey Towards a Sustainable Future dengan topik khusus yaitu:

  • Social issues & Wealth inequality,

  • Education,

  • Environment & Renewable energy.

Bila sebelumnya SIC memiliki cakupan peserta dari siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat, kini Samsung memperluas sasaran peserta SIC Batch 5 2023/2024 ke kelompok mahasiswa..

Dengan mencakup partisipan dari SMA dan setara serta mahasiswa -untuk kali pertama-, diharapkan SIC dapat mencetak lebih banyak talenta digital yang unggul dan dibutuhkan bangsa ini, untuk mendorong transformasi dan ekonomi digital Indonesia.

"Dalam SIC, para peserta akan diperlengkapi dengan keahlian teknologi terkini, seperti Coding & programming, Internet of Things, dan keahlian kecerdasan buatan (AI)," demikian pengumuman yang dibuat Samsung, dikutip Kamis (28/12/2023).

Setelah pelatihan-pelatihan yang diberikan, para peserta SIC Batch 5 diarahkan untuk merancang inovasi dan menyiapkan purwarupa produk teknologi, yang bermanfaat untuk memecahkan berbagai masalah yang terkait dengan ketiga topik tadi.

Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono, menjelaskan bahwa Samsung berharap program Samsung Innovation Campus dapat berkontribusi dalam menyumbangkan talenta-talenta digital baru, yang sesuai dengan kebutuhan industri dan juga menciptakan inovasi-inovasi untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial yang ada.

Baca Juga: 3 Lembaga Ini Bersatu untuk Mengatasi Masalah Startup Baru

Itu yang menjadi alasan Samsung Electronics memperluas target peserta kepada mahasiswa dari berbagai jurusan, dan menambahkan pembelajaran kecerdasan buatan.

Ennita mengatakan, kebutuhan akan talenta digital yang memiliki keterampilan abad 21 sangat tinggi dan ada banyak peluang di bidang itu.

"Dari yang sudah tersedia saat ini, Indonesia masih membutuhkan lebih banyak talenta yang berkualitas, untuk mengakselerasi transformasi digital dan mendorong ekonomi digital," kata dia.

Jika tidak disiapkan sejak dini, menurut Ennita, maka Indonesia akan kekurangan 47 juta talenta digital pada 2030. Di sisi lain, 60% guru di Indonesia juga masih terbatas keterampilan ICT, sehingga proses pengajaran dan pengenalan teknologi kepada generasi muda tak maksimal.

"Ini dapat berdampak pada target pemerintah menghasilkan 9 juta talenta digital dari 2015, hingga 2030 atau 600.000 orang setiap tahun," sebutnya.

Baca Juga: ASUS Meluncurkan Expert Book B3 Series yang Ditingkatkan, Ditenagai Intel Core Ultra 7

Sebagai pemimpin dalam dunia teknologi, Samsung ingin berkontribusi mencetak talenta-talenta digital muda berketerampilan teknologi yang relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan industri, melalui program-program pendidikan.

"Dengan visi 'Together for Tomorrow! Enabling People', Samsung memberdayakan generasi muda untuk meraih potensi terbaik mereka dan jadi pelopor untuk perubahan sosial, melalui Samsung Innovation Campus," lanjutnya.

Sejak diselenggarakan pada 2019, SIC telah diikuti oleh 5.919 siswa dan 642 guru dari 341 SMK dan MA di seluruh Indonesia.

SIC Batch 5 2023/2024 dimulai pada Desember 2023 hingga Juli 2024. Program ini meliputi beberapa tahapan seperti: pelatihan guru, pelatihan Coding and Programming, IoT Bootcamp, dan pelatihan AI.

Pelatihan Coding & Programming akan berlangsung total 140 jam dengan materi berupa Phyton programming & Libraries, probability & statistic, machine learning dan deep learning, Scratch, Rurple, C Programming, Arduino, dan Algoritm Problem Solving Basic.

Baca Juga: Larangan Penjualan Apple Watch Series 9 dan Ultra 2 Dijeda oleh Pengadilan Banding AS

SIC juga menggelar IoT Course dengan materi IoT device, platform & data analysis, Linux & C&Java, Networks & protocols, Node.js & Sensor control, dan Phyton programming, dengan total 100 jam pelatihan. Selanjutnya adalah AI Course dengan total 100 jam yang meliputi machine learning dan data learning.

SIC Batch 5 akan memasuki fase Pre-Learning pada Desember 2023, terdiri dari campaign, sosialisasi, registrasi, logic test, dan assessment. Dari total registrasi diharapkan yang lolos proses logic test SIC Batch 5 ini dapat diikuti oleh 2.000 peserta, untuk selanjutnya berhak untuk mengikuti pelatihan Coding & Programming.

Kemudian dari total 2.000 peserta akan diseleksi menjadi 1.000 peserta untuk dapat mengikuti pelatihan AI & IoT Bootcamp dengan fokus pada AI Product Development and Innovation, yang dilanjutkan dengan IoT Fundamentals, Data Gathering, & Development, serta Data Science and AI.

Pada tahap akhir program, peserta akan mengikuti Capstone Project. Di sana, para peserta yang terdiri dari empat anggota dalam satu tim akan membangun sistem AI-Driven IoT System sebagai Final Project.

Dari total 1.000 peserta, akan diseleksi lagi menjadi 40 tim, yang akan melaju ke babak semifinal. Pada babak ini mereka diseleksi menjadi 15 tim yang akan melaju ke babak final pada masing-masing kategori.

Terakhir, para finalis dari masing-masing kategori ini akan memperebutkan juara 1,2 dan 3 pada sesi penjurian. Satu tim juga akan dipilih sebagai pemenang People Choice Award dengan pemilih video terbanyak dari masyarakat.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI