Laporan Unit 42 Global Incident Response 2025: Hampir 44% Insiden Keamanan Melibatkan Web Browser

Rahmat Jiwandono
Senin 21 April 2025, 20:10 WIB
Palo Alto Networks.

Palo Alto Networks.

Techverse.asia - Palo Alto Networks merilis laporan Unit 42 Global Incident Response 2025, yang menemukan bahwa para pelaku ancaman kini memfokuskan pengembangan taktik mereka pada gangguan operasional bisnis, serangan yang dibantu AI, dan ancaman orang dalam.

Evolusi dari taktik sebelumnya yang memanfaatkan ransomware tradisional dan pencurian data. Menurut laporan tersebut, hampir setengah dari insiden keamanan (44%) melibatkan web browser.

Baca Juga: Spek dan Harga Amazfit Bip 6, Baterainya Diklaim Tahan hingga 2 Minggu

Belakangan ini, institusi keuangan, penyedia layanan kesehatan dan lembaga pemerintah di seluruh dunia tengah menghadapi landscape ancaman siber yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Karena itu, badan pengawas di berbagai daerah memperkuat framework Zero Trust, menggunakan solusi keamanan berbasis AI dan membuat aturan yang lebih ketat. 

Pergeseran dari sekadar pemerasan finansial ke gangguan operasional bisnis skala besar mendorong perusahaan harus meninjau kembali strategi pertahanan siber mereka sebelum serangan terjadi, terutama di sektor-sektor yang bergantung pada teknologi cloud dan vendor pihak ketiga. 

Di Indonesia, sektor-sektor penting seperti lembaga pemerintah dan perusahaan telekomunikasi telah menjadi target utama para penjahat siber.

Baca Juga: Star Wars Zero Company Meluncur 2026, Dapat Dimainkan di 3 Konsol Ini

Instansi dan organisasi pemerintah merespons peningkatan risiko ini - salah satu perkembangan penting adalah peraturan keamanan siber yang sedang dikerjakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) untuk meningkatkan pertahanan siber Indonesia dan mengamankan infrastruktur publik, di samping mempromosikan inovasi digital.

Kolaborasi antara semua pemangku kepentingan, termasuk sektor publik dan swasta, tetap menjadi hal yang krusial seiring dengan upaya pemerintah dalam mendorong inisiatif keamanan siber. 

Tim Unit 42, baru-baru ini merilis laporan Unit 42 Global Incident Response 2025, yang menganalisis ratusan insiden siber besar dan menyoroti bagaimana peningkatan kecanggihan pelaku kejahatan meningkatkan tantangan yang dihadapi bisnis di seluruh dunia.  Sejumlah temuan utamanya meliputi:

  • Gangguan operasional sebagai tujuan utama: pelaku serangan kini lebih mengutamakan  aktivitas sabotase daripada pencurian data, dengan tujuan  melumpuhkan bisnis dan memaksimalkan pemerasan. Pada 2024, 86% insiden menyebabkan penghentian operasional atau kerusakan reputasi;

  • Lonjakan ancaman orang dalam yang terkait dengan Korea Utara: Kasus meningkat tiga kali lipat pada 2024, dengan pelaku menargetkan peran teknisi berbasis kontrak di perusahaan teknologi besar, layanan keuangan, media, dan kontraktor pertahanan pemerintah. Teknik-teknik canggih, seperti perangkat KVM-over-IP berbasis hardware dan tunneling Visual Studio Code, semakin mempersulit deteksi;

  • Eksfiltrasi data yang semakin cepat: kini penyerang mampu melakukan eksfiltrasi data tiga kali lebih cepat daripada tahun 2021, dengan 25% kasus pencurian data dalam waktu lima jam, dan hampir 20% terjadi dalam waktu kurang dari 1 jam;

  • Attack Surface meluas: 70% insiden melibatkan tiga atau lebih vektor serangan, menegaskan pentingnya keamanan menyeluruh di berbagai aspek, termasuk endpoints, jaringan, lingkungan cloud, dan kerentanan pengguna. Web browser masih tetap menjadi titik lemah, memfasilitasi 44% serangan melalui phishing, redirect berbahaya, dan unduhan malware;

  • Phishing kembali menjadi titik masuk utama: 23% serangan dimulai dengan phishing, memanfaatkan kerentanan sebagai vektor serangan utama. GenAI telah membuat kampanye phishing menjadi lebih terukur, canggih, dan sulit dideteksi.

"Penjahat siber yang menargetkan organisasi di kawasan Asia-Pasifik dan Jepang tidak lagi hanya mencuri data, mereka secara aktif melumpuhkan seluruh operasi," terang Philippa Cogswell selaku Vice President dan Managing Partner, Unit 42, Asia-Pasifik & Jepang Palo Alto Networks, Senin (21/4/2025).

Baca Juga: Palo Alto Networks: Organisasi Butuh Waktu 6 Hari untuk Mengatasi Peringatan Keamanan

Cogswell memaparkan, pendekatan tradisional terhadap keamanan siber tidak lagi memadai untuk mengatasi kesenjangan visibilitas dan tantangan kompleksitas yang dihadapi organisasi saat ini.

"Untuk tetap menjadi yang terdepan dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang, perusahaan harus mengadopsi solusi keamanan otomatis berbasis AI yang mampu mengungguli ancaman dan memberikan perlindungan real-time yang komprehensif," katanya.

Data untuk Laporan Unit 42 Global Incident Response 2025 ini diperoleh melalui lebih dari 500 kasus yang ditangani oleh Unit 42 antara Oktober 2023 dan Desember 2024, serta dari data kasus lainnya sejak tahun 2021. Organisasi yang terdampak berbasis di 38 negara berbeda, termasuk Amerika Serikat, serta organisasi yang berlokasi di Eropa, Timur Tengah, dan Asia Pasifik.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno04 Desember 2025, 19:09 WIB

OnePlus akan Luncurkan 3 Gadget Baru, Kapan?

Adapun jajaran gawai yang akan diluncurkan mencakup tablet, smartphone, dan smartwatch.
Jajaran gawai terbaru OnePlus yang akan segera hadir global. (Sumber: OnePlus)
Techno04 Desember 2025, 18:22 WIB

Youtube Recap: Ungkap Daftar Tren Teratas 2025

Youtube resmi menghadirkan Reels akhir tahun yang dipersonalisasi sebagai ‘Recap’.
Youtube Recap 2025. (Sumber: Youtube)
Techno04 Desember 2025, 17:43 WIB

Apple Music Replay 2025 Kembali dengan Statistik Mendengarkan Baru

Anda dapat mendengarkan semua artis baru yang Anda dengarkan tahun ini, dan menemukan artis mana yang tetap Anda setiai.
Apple Music Replay 2025. (Sumber: Apple)
Techno04 Desember 2025, 16:41 WIB

Geekom GeekBook X14 Pro: Laptop Ringan Sepenuhnya Logam Pertama di Dunia

Bobot perangkat ini hanya 900 gram saja.
Geekom GeekBook X14 Pro. (Sumber: Geekom)
Techno04 Desember 2025, 15:58 WIB

Google Hadirkan Nano Banana Pro, Model Generasi Gambar Terbarunya

Sekarang tersedia dan ada tingkatan gratis.
Google Nano Banana Pro. (Sumber: Google)
Techno04 Desember 2025, 15:16 WIB

Anthropic Rilis Opus 4.5 dengan Integrasi Chrome dan Excel Baru

Model Opus 4.5 Anthropic hadir untuk menaklukkan Microsoft Excel.
Ilustrasi yang ditugaskan Anthropic untuk menandai peluncuran Opus 4.5. (Sumber: Anthropic.)
Techno04 Desember 2025, 14:30 WIB

Peramban Opera Sekarang Didukung Kecerdasan Buatan Anyar dari Google

Layanan ini gratis diakses oleh semua orang.
Peramban Opera kini dilengkapi dengan kecerdasan buatan gratis. (Sumber: Opera)
Lifestyle03 Desember 2025, 20:38 WIB

Skechers Aero Series Ditambahkan Teknologi Slip-in Baru Eksklusif

Koleksi Lari Teknis Memadukan Inovasi dengan Kenyamanan untuk Setiap Lari.
Skechers Aero Burst dilengkapi teknologi Slip-ins untuk kenyamanan tanpa perlu menyentuh kulit. (Sumber: Skechers)
Techno03 Desember 2025, 18:48 WIB

Binance Junior: Rekening Tabungan Kripto untuk Remaja dan Anak-anak

Aplikasi ini membuka peluang untuk mengenalkan kripto kepada anak-anak maupun remaja.
Binance. (Sumber: istimewa)
Automotive03 Desember 2025, 18:05 WIB

Porsche Cayenne Electric Punya 2 Varian, Harga Mulai Rp1,84 Miliaran

Mobil ini memiliki tenaga hingga 1.139 hp dengan kecepatan tertinggi 162 MPH.
Porsche Cayenne. (Sumber: Porsche)