Konten Anomali: Ancaman Tersembunyi bagi Perkembangan Psikologis Anak

Rahmat Jiwandono
Senin 07 Juli 2025, 19:27 WIB
Ilustrasi 'anomali' yang merupakan hasil prompt AI generatif yang viral di media sosial. (Sumber: istimewa)

Ilustrasi 'anomali' yang merupakan hasil prompt AI generatif yang viral di media sosial. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Perkembangan teknologi digital yang saat ini semakin pesat, disertai dengan menjamurnya platform media sosial, telah mengubah lanskap komunikasi dan hiburan secara drastis. Anak-anak kini menjadi salah satu konsumen utama berbagai konten digital yang dapat diakses secara instan dan tanpa batas.

Baca Juga: Blibli Double Day 7.7: Belanja Gawai untuk Kebutuhan Sekolah dan Kuliah

Di satu sisi, kemudahan akses teknologi membawa sejumlah manfaat positif, seperti mendukung pembelajaran mandiri, menumbuhkan kreativitas, dan memperluas wawasan. Namun di balik itu, muncul tantangan serius yang mengkhawatirkan yakni maraknya konten 'anomali'.

Jenis konten ini memiliki karakteristik yang tidak lazim, aneh, bahkan cenderung mengganggu secara visual dan naratif, namun justru digemari oleh anak-anak. Minimnya pengawasan orang tua, lemahnya filter dari platform digital, serta ketiadaan regulasi yang ketat, membuat konten-konten absurd ini terus berkembang.

Menurut Dosen Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Cahyo Setiadi Ramadhan, konten anomali biasanya dikemas dalam bentuk animasi mencolok, kata-kata jenaka, berdurasi singkat, serta dilengkapi musik atau efek suara yang menarik perhatian (ear-catching).

“Meski tampak menghibur, konten seperti ini menyimpan potensi bahaya tersembunyi bagi perkembangan anak. Dampak psikologisnya tidak bisa diremehkan, terutama pada anak usia dini, karena konten anomali dapat memengaruhi cara anak memahami realitas di sekitarnya,” jelasnya, Senin (7/7/2025).

Baca Juga: Flow: Alat Pembuat Video Bertenaga AI Generatif Milik Google

Cahyo menerangkan, otak anak yang masih dalam tahap perkembangan belum mampu menyaring dan memahami informasi secara utuh. Paparan berkepanjangan terhadap konten semacam ini dapat menghambat perkembangan logika dan kemampuan berpikir anak, sebuah fenomena yang kerap disebut sebagai brain rot.

Ditambah lagi, konsumsi media sosial yang bersifat pasif membuat anak kurang aktif secara mental maupun fisik, sehingga merusak keseimbangan tumbuh kembangnya.

“Anak-anak yang tidak didampingi secara tepat berisiko menginternalisasi konten negatif sebagai sesuatu yang normal. Karena itu, peran orang tua sangat krusial dalam mengawasi, mengontrol, dan membimbing pola konsumsi media anak,” ujarnya.

Pengawasan yang dilakukan bukan berarti melarang total akses terhadap media sosial, tetapi lebih kepada penetapan batasan yang sehat dan proporsional, baik dari segi waktu maupun durasi. Anak juga perlu diarahkan untuk mengakses konten edukatif yang dapat merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir.

Baca Juga: Fungsi Fitur Family Pairing di TikTok, Orang Tua Bisa Kontrol Akun Anaknya

“Disiplin adalah kunci utama dalam menghadapi persoalan ini. Disiplin tidak selalu berarti memarahi, tetapi lebih kepada menanamkan kebiasaan positif sejak dini. Orang tua perlu ‘tega’ mengatur waktu layar anak dan konsisten terhadap aturan yang telah disepakati,” ujarnya.

Lebih lanjut, Cahyo juga menekankan pentingnya inisiatif orang tua dalam menyediakan alternatif konten yang mendidik dan menyenangkan. Konten tersebut bukan sekadar hiburan, tetapi juga mampu menstimulasi anak untuk berpikir kritis, bergerak aktif, serta berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

Sebagai informasi, belakangan viral di seluruh dunia mengenai konten 'anomali' tersebut yang dibuat oleh seorang kreator di platform TikTok dengan akun bernama @noxa. Alat yang dia pakai untuk membuat anomali adalah teknologi AI generatif yang dapat menghasilkan gambar berdasarkan prompt text yang dimasukkan.

Baca Juga: TikTok Memperluas Kelola Topik, Kontrol Konten yang Muncul di FYP

Salah satu 'anomali' yang dia buat adalah Tung Tung Sahur. Ini adalah suatu animasi hasil AI generatif yang dideskripsikan oleh Noxa sebagai 'anomali mengerikan yang hanya keluar saat sahur di bulan Puasa dan bakal mendatangi rumah orang yang tidak sahur untuk berpuasa'.

Selain itu, beberapa anomali yang dibuat seperti 'tralalelo tralala, brrr brrr patapim, bombardilo crocodilo, bombini guzzini, capuccino assasino, trippi troppi, lirili larila, dan masih banyak lagi.' Anomali-anomali tersebut viral mendunia dan banyak diadopsi oleh akun-akun besar, seperti beberapa akun klub sepak bola dari Italia.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno04 Desember 2025, 19:09 WIB

OnePlus akan Luncurkan 3 Gadget Baru, Kapan?

Adapun jajaran gawai yang akan diluncurkan mencakup tablet, smartphone, dan smartwatch.
Jajaran gawai terbaru OnePlus yang akan segera hadir global. (Sumber: OnePlus)
Techno04 Desember 2025, 18:22 WIB

Youtube Recap: Ungkap Daftar Tren Teratas 2025

Youtube resmi menghadirkan Reels akhir tahun yang dipersonalisasi sebagai ‘Recap’.
Youtube Recap 2025. (Sumber: Youtube)
Techno04 Desember 2025, 17:43 WIB

Apple Music Replay 2025 Kembali dengan Statistik Mendengarkan Baru

Anda dapat mendengarkan semua artis baru yang Anda dengarkan tahun ini, dan menemukan artis mana yang tetap Anda setiai.
Apple Music Replay 2025. (Sumber: Apple)
Techno04 Desember 2025, 16:41 WIB

Geekom GeekBook X14 Pro: Laptop Ringan Sepenuhnya Logam Pertama di Dunia

Bobot perangkat ini hanya 900 gram saja.
Geekom GeekBook X14 Pro. (Sumber: Geekom)
Techno04 Desember 2025, 15:58 WIB

Google Hadirkan Nano Banana Pro, Model Generasi Gambar Terbarunya

Sekarang tersedia dan ada tingkatan gratis.
Google Nano Banana Pro. (Sumber: Google)
Techno04 Desember 2025, 15:16 WIB

Anthropic Rilis Opus 4.5 dengan Integrasi Chrome dan Excel Baru

Model Opus 4.5 Anthropic hadir untuk menaklukkan Microsoft Excel.
Ilustrasi yang ditugaskan Anthropic untuk menandai peluncuran Opus 4.5. (Sumber: Anthropic.)
Techno04 Desember 2025, 14:30 WIB

Peramban Opera Sekarang Didukung Kecerdasan Buatan Anyar dari Google

Layanan ini gratis diakses oleh semua orang.
Peramban Opera kini dilengkapi dengan kecerdasan buatan gratis. (Sumber: Opera)
Lifestyle03 Desember 2025, 20:38 WIB

Skechers Aero Series Ditambahkan Teknologi Slip-in Baru Eksklusif

Koleksi Lari Teknis Memadukan Inovasi dengan Kenyamanan untuk Setiap Lari.
Skechers Aero Burst dilengkapi teknologi Slip-ins untuk kenyamanan tanpa perlu menyentuh kulit. (Sumber: Skechers)
Techno03 Desember 2025, 18:48 WIB

Binance Junior: Rekening Tabungan Kripto untuk Remaja dan Anak-anak

Aplikasi ini membuka peluang untuk mengenalkan kripto kepada anak-anak maupun remaja.
Binance. (Sumber: istimewa)
Automotive03 Desember 2025, 18:05 WIB

Porsche Cayenne Electric Punya 2 Varian, Harga Mulai Rp1,84 Miliaran

Mobil ini memiliki tenaga hingga 1.139 hp dengan kecepatan tertinggi 162 MPH.
Porsche Cayenne. (Sumber: Porsche)