Techverse.asia – Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram kembali melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), padahal sebelumnya pada 2022 lalu sudah memangkas kurang lebih 11.000 pekerjanya atau setara 13 persen dari total pegawainya. Kini Meta akan memecat lagi sekitar 10 ribu pekerjanya, jumlah ini tergolong banyak di tengah-tengah banyaknya perusahaan teknologi yang juga melakukan PHK akibat kondisi ekonomi yang tidak stabil.
Total 10 ribu PHK itu mewakili 11,6 persen dari 86.482 karyawan penuh waktu yang dilaporkan Meta pada akhir tahun 2022. PHK akan mempengaruhi tim perekrutan Meta mulai minggu ini, dengan restrukturisasi grup teknologi dan bisnisnya akan dilakukan pada April dan Mei 2023.
“Dalam sejumlah kecil kasus, mungkin diperlukan waktu hingga akhir tahun untuk menyelesaikan perubahan ini,” kata CEO Meta Mark Zuckerberg dalam memo yang diposting di situs web perusahaan kami kutip, Rabu (15/3/2023).
Dia mengatakan mungkin diperlukan waktu hingga akhir tahun 2023 untuk menyelesaikan prosesnya, tetapi garis waktunya mungkin berbeda untuk operasi Meta di luar Amerika Serikat (AS). Selain itu, Meta juga sedang melakukan pembekuan perekrutan, dan membatalkan sekitar 5.000 posisi pekerjaan terbuka.
“Ini akan sulit (PHK) dan tidak ada jalan lain. Itu berarti mengucapkan selamat tinggal kepada kolega yang berbakat dan bersemangat yang telah menjadi bagian dari kesuksesan kami. Mereka telah mendedikasikan diri mereka untuk misi kami dan saya secara pribadi berterima kasih atas semua upaya mereka. Kami akan mendukung orang-orang dengan cara yang sama seperti sebelumnya dan memperlakukan semua orang dengan rasa terima kasih yang pantas mereka terima," tulis Zuckerberg.
Baca Juga: Alasan Meta Akan PHK Belasan Ribu Karyawan, Zuckerberg: Kami Sangat Diremehkan Sebagai Perusahaan
Dengan adanya gelombang baru PHK tersebut, Meta mengatakan sekarang mengharapkan total biaya tahun 2023 berada di kisaran $86 miliar-$92 miliar, turun dari $89 miliar-$95 miliar sebelumnya, diungkapkan dalam pengajuan SEC. Perusahaan mengantisipasi biaya restrukturisasi sekitar $3 miliar-$5 miliar terkait dengan biaya konsolidasi fasilitas serta pesangon dan biaya personel lainnya.
Sementara, untuk kuartal keempat tahun 2022, Meta melaporkan pendapatan sebesar $32,17 miliar, turun empat persen dari tahun ke tahun. Padahal, Meta menyampaikan pendapatan di kuartal keempat (Q4) akan meningkat dua persen berdasarkan mata uang konstan. Laba bersih turun 55 persen, menjadi $4,65 miliar, karena biaya membengkak 22 persen dari tahun ke tahun. Dalam mengumumkan hasil Q4 pada Januari lalu.
Laporan pendapatan terakhir Meta pada Februari, Zuckerberg menyatakan ini sebagai "tahun efisiensi", bahkan ketika dia terus menghabiskan miliaran untuk membangun visinya tentang metaverse. Sejak PHK November 2022, dia fokus pada pengurangan lapisan manajemen. “Saya tidak berpikir Anda menginginkan struktur manajemen yang hanya manajer mengelola manajer, mengelola manajer, mengelola manajer, mengelola orang yang melakukan pekerjaan,” katanya.
PHK Meta adalah bagian dari gelombang PHK dari perusahaan teknologi terbesar. Dalam beberapa bulan terakhir, Amazon, Google, Microsoft, Salesforce, dan lainnya juga mengatakan bahwa mereka memangkas pekerjanya, dan beberapa perusahaan telah meningkatkan jumlah orang yang mereka lepaskan setelah pengumuman awal. Banyak perusahaan menyalahkan kondisi ekonomi global yang sedang tidak stabil atas tindakan mereka.
Editor : Rahmat Jiwandono