Grammarly, pemeriksa ejaan dan tata bahasa yang populer, mendekatkan diri mereka pada teknologi kecerdasan buatan; alias Artificial Intelligence (AI).
Baru saja pada Kamis (9/3//2023) perusahaan ini mengumumkan kehadiran GrammarlyGO, alat baru yang menggunakan model kecerdasan buatan ChatGPT untuk menghasilkan teks.
Dengan GrammarlyGO, pengguna dapat menyusun dokumen, menulis dan membalas email, menyunting tulisan untuk nada, kejelasan, dan panjang, dan mengidealkan konsep atau garis besar untuk sebuah proyek, di dalam aplikasi tempat mereka bekerja.
Baca Juga: ChatGPT Semakin Populer, Pakar: Tidak Serta-merta Menggantikan, Tetapi Melengkapi Peran Manusia
Baca Juga: ChatGPT: Produk AI yang Memudahkan Sekaligus Menakutkan
Menurut pengumuman tersebut, GrammarlyGO bergantung pada 'konteks pribadi, organisasi, dan situasional' untuk menyesuaikan saran dengan gaya penulisan dan komunikasi pengguna.
Grammarly, pemeriksa ejaan dan tata bahasa yang populer, melemparkan topinya ke dalam cincin AI generatif. Grammarly telah menggunakan AI selama hampir 14 tahun untuk memeriksa ejaan dan tata bahasa, dan menyarankan peningkatan komunikasi.
Tapi sekarang, itu melompat pada kereta musik AI percakapan. Sejak versi terbaru ChatGPT diluncurkan pada bulan November, perangkat lunak AI telah memikat internet dengan kecerdasannya yang canggih dan kemampuannya untuk berbicara dengan manusia secara cepat dan percakapan.
Selain kebaruan, keberhasilan ChatGPT telah membuktikan bahwa AI dapat menjadi cara yang kuat —meskipun kontroversial— untuk membuat teks, meringkas informasi, dan (terkadang tidak akurat) memberi tahu pengguna.
Laman Computer World menjelaskan, bila memakai GrammarlyGO, maka pengguna bisa mengajukan pertanyaan kepada alat AI. Persis seperti ketika menggunakan ChatGPT. Demikian, penjelasan yang kami kutip pada Sabtu (11/3/2023).
Editor : Uli Febriarni