The Verge melaporkan, traditional carbon offset credit atau usaha mengganti gas karbon secara mandiri (seperti usaha menanam pohon atau melindungi hutan), tercatat gagal untuk benar-benar mengurangi emisi gas rumah kaca.
Sekarang, sebuah startup menjual kredit, sebagai upaya mereka dalam memanipulasi kemampuan planet untuk memantulkan sinar matahari; sebuah tanggapan kontroversial terhadap perubahan iklim yang disebut solar geoengineering.
Sekelompok ilmuwan terkemuka dari Universitas Columbia, menerbitkan jurnal yang memperingatkan bahwa intervensi iklim semacam ini belum siap untuk digunakan secara komersial, dan mungkin tidak seharusnya dilakukan.
Nama besar di dalam jurnal penelitian itu adalah James Hansen, mantan ilmuwan NASA yang sekarang berada di Universitas Columbia. Ia terkenal karena menyuarakan peringatan tentang perubahan iklim, dalam kesaksian kepada Kongres PBB, 1998.
Melansir dari jurnal yang diunggah dalam laman gspp.berkeley.edu itu, sang ilmuwan menganjurkan untuk penelitian lebih lanjut. Tentang kemungkinan dampak solar geoengineering, yang dapat meminimalkan beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh perubahan iklim atau mungkin menimbulkan masalah baru.
Mengingat ketidakpastian itu, para ilmuwan berhenti mendukung solar geoengineering sebagai taktik untuk memerangi perubahan iklim.
Mereka tidak berpikir itu harus diterapkan, tanpa penilaian internasional yang komprehensif, menyangkut potensi efeknya dan pengambilan keputusan internasional soal bagaimana menggunakan teknologi semacam itu.
Pernyataan itu muncul, setelah startup solar geoengineering Make Sunsets yang diperangi berusaha melepaskan partikel reflektif ke atmosfer dari Reno, Nevada, bulan ini dan dari Baja California, Meksiko, tahun lalu.
Idenya adalah meniru cara puing-puing dari letusan gunung berapi memantulkan radiasi matahari, yang mendinginkan planet ini untuk sementara waktu, di masa lalu.
Make Sunsets menjual kredit pendingin, seharga $10 per gram sulfur dioksida yang dilepaskannya. Setiap gram seharusnya mengimbangi efek pemanasan 1 ton karbon dioksida selama 1 tahun. Tetapi perusahaan tidak memiliki dampak terukur pada iklim bumi.
Editor : Uli Febriarni