Techverse.asia - Nokia mengumumkan rencana untuk mengubah identitas mereknya untuk pertama kalinya dalam hampir 60 tahun, lengkap dengan logo baru, karena pembuat peralatan telekomunikasi tersebut berfokus pada pertumbuhan yang agresif. Nokia menghilangkan tipografi ikonik dan "Yale blue" yang mendefinisikan logo sebelumnya selama ini.
Perusahaan malah mengadopsi tampilan yang diklaim lebih modern dan digital. Logo baru terdiri dari lima bentuk berbeda yang membentuk kata Nokia. Warna biru ikonik dari logo lama telah dihilangkan untuk berbagai warna tergantung penggunaan.
Dia berbicara mengenai perubahan logo itu menjelang pembaruan bisnis oleh perusahaan menjelang Mobile World Congress (MWC) tahunan yang dibuka di Barcelona pada Senin dan berlangsung hingga 2 Maret.
“Kami sedang memperbarui strategi kami, dan, sebagai pendukung utama, kami juga memperbarui merek kami untuk mencerminkan siapa kami saat ini: pemimpin inovasi teknologi bisnis-ke-bisnis yang memelopori masa depan di mana jaringan bertemu cloud,” kata Nokia dalam sebuah blog pos mewakili CEO Nokia Pekka Lundmark dikutip Techverse.asia, Senin (27/2/2023).
Baca Juga: Nokia G22: Ponsel Android yang Bisa Diperbaiki Sendiri
Lundmark menetapkan strategi dengan tiga tahap yaitu reset, akselerasi, dan skala. Harapannya ketiga tahapan tersebut dapat mendukung pertumbuhan bisnis yang dilakukan Nokia. Dengan tahap reset sekarang selesai, maka tahap akselerasi akan dimulai.
“Di benak kebanyakan orang, kami masih merupakan merek ponsel yang sukses, tapi ini bukan tentang Nokia. Kami ingin meluncurkan rencana baru yang sangat berfokus pada jaringan dan digitalisasi industri, yang merupakan hal yang sama sekali berbeda dari sebelumnya,” katanya.
Sementara Nokia masih bertujuan untuk mengembangkan bisnis penyedia layanannya, di mana ia menjual peralatan ke perusahaan telekomunikasi, fokus utamanya sekarang adalah menjual peralatan ke bisnis lain.
“Kami memiliki pertumbuhan 21 persen yang sangat baik tahun lalu di perusahaan, yang saat ini sekitar delapan persen dari penjualan kami, (atau) kira-kira dua miliar euro ($2,11 miliar). Kami ingin membawa itu menjadi dua digit secepat mungkin,” ujarnya.
Editor : Rahmat Jiwandono