Aktris, model, penyanyi dan pembawa acara kenamaan Indonesia, Luna Maya, berinvestasi pada startup penyedia jasa dan layanan pengelolaan sampah yang berbasis di Indonesia, Waste4Change.
Perempuan kelahiran Bali itu berinvestasi melalui merek kosmetik miliknya, NAMA. Di tengah kabar yang diumumkan pada 8 Februari 2023 itu, diketahui bahwa ternyata Luna Maya sempat menjadi klien dalam layanan Personal Waste Management Waste4Change.
Personal Waste Management yang dimiliki oleh Waste4Change merupakan jasa angkut sampah langsung dari rumah, untuk memastikan sampah milik klien diangkut secara aman, terpilah, dan diproses secara bertanggung jawab.
Tujuannya, agar daur ulangnya optimal dan mengurangi jumlah sampah yang berakhir ke TPA.
Sebuah keterangan dari Waste4Change mengatakan, dari kerjasama ini diharapkan tercipta sinergi antar kedua belah pihak, untuk bersama-sama mendorong penanganan sampah yang lebih optimal.
Luna Maya menjelaskan, pengalamannya menjadi konsumen layanan startup tersebut berawal dari kegelisahan Luna terhadap sistem pengelolaan sampah yang berjalan saat ini. Menurut Luna, kondisi pengelolaan sampah bisa dibilang kurang optimal.
Sampah masih banyak dibuang dengan tidak tepat, bocor ke lingkungan bahkan bisa ikut mengkontaminasi rantai makanan yang kita konsumsi. Padahal, isu permasalahan sampah adalah urusan bersama, termasuk kita sebagai masyarakat biasa.
"Karena saya ingin tumbuh dan tua di tempat yang nyaman, maka dari itu saya ingin bisa ikut mendukung terciptanya ekosistem pengelolaan sampah yang lebih baik dan sehat di Indonesia," ujarnya, kami kutip pada Senin (13/2/2023).
"Sebagai salah satu pelanggan layanan Waste4Change terdahulu, keterlibatan saya di Waste4Change diharapkan dapat mendorong terwujudnya sistem yang lebih baik, tidak hanya untuk kami semua tetapi juga bagi alam Indonesia," tambahnya.
Baik Waste4Change maupun Luna Maya (melalui brand NAMA Beauty), keduanya telah menyelesaikan pendanaan Seri A senilai US$5 juta, dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh AC Ventures dan PT Barito Mitra Investama. Dari sana, ditargetkan peningkatan pengelolaan sampah secara signifikan menjadi 2.000 ton per hari.
Editor : Uli Febriarni