Techverse.Asia

Bantu Pulihkan Trauma Anak Atas Pelecehan, Merek Fesyen 'Balenciaga' Bikin Program Amal

pengumuman kemitraan Balenciaga, Kering Foundation, NCA (Sumber : @balenciaga)

Banyak negara sedang menghadapi kasus pelecehan seksual terhadap anak, yang kondisinya semakin memprihatinkan dari waktu ke waktu. Sama seperti pada orang dewasa, pelecehan seksual terhadap anak tetap bisa menimbulkan trauma bagi korbannya.

Menyadari itu, bukan hanya yayasan anak yang ambil perhatian serius, melainkan juga merek fesyen ternama seperti Balenciaga.

Laman instagram mereka, @balenciaga berisikan pengumuman bahwa mereka baru saja merilis program baru.

"Balenciaga dan Kering Foundation mengumumkan kemitraan dengan Aliansi Anak Nasional (NCA)," tulis Instagram mereka, 8 Februari 2023 kemarin. 

Seperti dikutip langsung dari laman Balenciaga. Mereka mengungkap, kalau kini Balenciaga dan Kering Foundation telah menjalin kemitraan dengan Aliansi Anak Nasional (NCA).

Program kemitraan akan berjalan selama tiga tahun, berfokus pada pilar-pilar berikut:

  • Dukung National Children Alliance Mental Health Institute membantu anak-anak sembuh dari trauma dengan memfasilitasi peningkatan yang signifikan dalam akses ke Trauma-Focused Cognitive Behavioral Training (TF-CBT).
  • Berikan pendidikan untuk Balenciaga tentang perlindungan anak dan tindakan yang dapat diambil orang dewasa untuk mempromosikan keselamatan dan kesejahteraan anak.
  • Tingkatkan kesadaran publik tentang pelecehan anak dan perlindungan anak serta promosikan masa kecil yang bahagia dan sehat.

Dukungan dari Balenciaga, nantinya bakal memungkinkan NCA untuk melatih hampir 2.000 profesional yang berspesialisasi dalam pelecehan anak. Sekitar 55.000 anak akan mendapat manfaat dengan menerima perawatan kesehatan mental.

Chief Executive Officer NCA, Teresa Huizar mengatakan, ada korelasi kuat antara trauma masa kanak-kanak dan efek negatif kesehatan. Mulai dari kinerja yang buruk di sekolah, peningkatan risiko bunuh diri hingga tingkat diabetes, penyakit jantung, dan kanker yang lebih tinggi.

"Siklus ini dapat diinterupsi dan ditingkatkan secara dramatis, untuk anak-anak yang menerima perawatan kesehatan mental, yang berfokus pada trauma dan berbasis bukti," ujarnya, kami kutip pada Jumat (10/2/2023).

Bagi mereka, kondisi yang dirasakan usai mengalami pelecehan, bisa berarti perbedaan antara hidup dan mati.

Editor : Uli Febriarni